SEMINAR
KIMIA
LOVASTATIN
PADA JAMUR TIRAM MENGHAMBAT SINTESIS KOLESTEROL
OLEH
WASNI
12827/2009
PENDIDIKAN
KIMIA
JURUSAN
KIMIA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan limpahan rahmat beserta karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lovastatin pada jamur
tiram menghambat sintesis kolesterol ”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Kimia
yang merupakan mata kuliah wajib untuk mahasiswa program studi Pendidikan
Kimia.
Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada
kepada Dra. Iryani, M.S
sebagai dosen pembimbing dalam penulisan makalah ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih Prof. Dr. Hj. Ellizar Jalius, M.Pd dan Dra. Hj. Asmi Burhan, M.Pd sebagai dosen
pembina mata kuliah Seminar Kimia atas bimbingan yang telah diberikan.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua atas doa
restu dalam menulis makalah ini. Begitupun rekan – rekan yang telah memberikan
dukungan terhadap lancarnya penulisan makalah ini.
Penulis sudah mengupayakan
sedemikian rupa agar makalah ini sempurna. Namun, tak ada gading yang tak
retak. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat dijadikan acuan atau pedoman untuk
penulisan makalah lanjutan.
Padang,
18
April 2012
Penulis
Abstrak
Kondisi
masyarakat saat ini yang cenderung mengonsumsi makanan berkolesterol berakibat
pada tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Sebenarnya tubuh kita sendiri
sudah memproduksi kolesterol. Namun kolesterol ini juga dapat di sintesis dari
makanan yang kita konsumsi. Jika kadar kolesterol di atas batas normal, maka
kolesterol ini akan menumpuk pada pembuluh darah yang akhirnya akan mengeras
(aterosklerosis). Kolesterol yang mengeras ini akan membuat peredaran darah
tidak lancar sehingga pengangkutan oksigen dalam darah juga tidak lancar.
Kemudian akibat kolesterol yang menumpuk ini akan berdampak pada robeknya
pembuluh darah yang bisa mengakibatkan stroke.
Untuk pencegahan
hal diatas, maka di temukan suatu senyawa yang dapat menghambat sintesis
kolesterol, yaitu lovastatin yang mampu menghambat kerja enzim HMG KoA
reduktase. Sehingga bagi penderita hiperkolesterolemia dapat menurunkan kadar
kolesterol dengan cara mencegah sintesis kolesterol tersebut.
DAFTAR ISI
Kata pengantar ...................................................................................................................
i
Abstrak
...............................................................................................................................
ii
Daftar
isi..............................................................................................................................iii
Daftar
Gambar.....................................................................................................................iv
Daftar
Reaksi.......................................................................................................................
v
Bab I Pendahuluan
1.1.Latar
belakang..............................................................................................................1
1.2.Rumusan
masalah.........................................................................................................2
1.3.Batasan
Masalah...........................................................................................................2
1.4.Tujuan...........................................................................................................................2
1.5.Manfaat.........................................................................................................................2
Bab II Kajian Teori
2.1. Kolesterol
2.1.1. Pengertian
kolesterol..................................................................................................3
2.1.2. Struktur kolesterol......................................................................................................3
2.1.3. Sumber
kolesterol.......................................................................................................3
2.1.4. Sintesis
kolesterol.......................................................................................................4
2.1.5. Manfaat
kolesterol......................................................................................................4
2.1.6. Pengangkutan
kolesterol.............................................................................................5
2.1.7. Kadar kolesterol
normal dalam darah.........................................................................6
2.2. Hiperkolesterolemia
2.2.1. Pengertian
hiperkolesterolemia
..................................................................................7
2.2.2. Bahaya
Hiperkolesterolemia
....................................................................................8
2.3. Lovastatin
....................................................................................................................9
2.3.1. Pengertian
Lovastatin
...............................................................................................9
2.3.2. Struktur
Lovastatin
...................................................................................................9
2.3.3. Sumber
lovastatin
.....................................................................................................9
2.3.4. Manfaat
lovastatin.....................................................................................................10
2.4. Jamur Tiram
2.4.1. Karakteristik
jamur tiram
.........................................................................................10
2.4.2. Klasifikasi
jamur tiram
.............................................................................................12
2.4.3. Kandungan gizi
jamur tiram
.....................................................................................13
Bab III pembahasan
Pembahasan.........................................................................................................................13
Bab IV Penutup
4.1.
Kesimpulan...................................................................................................................20
4.2.
Saran..............................................................................................................................21
Daftar
Pustaka.......................................................................................................................21
Daftar Gambar
Struktur
kolesterol
Gambar
1.a. penimbunan kolesterol dalam pembuluh darah
Gambar
1.b. pembuluh darah yang robek oleh kolesterol yang mengeras
Struktur
lovastatin
Gambar
2.b. jamur tiram yang hidup pada kayu yang mati.
Gambar
2.c. jamur tiram yang dibudidayakan
Gambar
3.a perbedaan pembuluh nadi yang biasa dengan yang mengandung banyak kolesterol
Gambar
kemiripan struktur lovastatin dengan HMG KoA
Daftar Reaksi
Reaksi
sintesis kolesterol
Reaksi
penghambatan enzim HMG KoA reduktase oleh lovastatin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Pola makan masyarakat secara global telah
berubah seiring dengan perkembangan zaman yang menyebabkan majunya teknologi
pengolahan makanan. Perubahan ini membawa dampak meningkatnya kecenderungan
untuk mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi yang dapat menyebabkan
timbulnya gangguan metabolisme lemak. Masalah metabolisme lemak yang sering
menjadi pembicaraan umum adalah kolesterol.
Makanan yang kaya akan kolesterol dan asam
lemak jenuh dapat menekan pembentukan reseptor LDL, sehingga meningkatkan
kolesterol di dalam darah. Hiperkolesterolemia dapat terjadi jika kadar
LDL-kolesterol di plasma tinggi sehingga kolesterol menumpuk pada berbagai jaringan
dan dapat meningkatkan resiko aterosklerosis, yaitu penyumbatan pembuluh darah
arteri akibat penumpukan lipid pada dinding aorta. Jika aterosklerosis terjadi
pada pembuluh darah aorta yang mensuplai O2 ke jantung, maka dapat
menyebabkan penyakit jantung koroner.
Lovastatin merupakan salah satu obat
penurun kolesterol golongan statin. Lovastatin sebagai agen hipokolesterolemik
mampu menurunkan kadar serum kolesterol dalam darah. Lovastatin sangat efektif
untuk mengobati hiperkolesterolemia karena merupakan inhibitor kompetitif dari
3-hidroksi-3-metilglutaril-koenzim-A (HMG-KoA) reduktase. Lovastatin merupakan
agen penurun kolesterol yang terdapat pada jamur tiram dengan rumus umum C24H36O5.
Lovastatin juga sudah di produksi sebagai obat dalam bidang farmasi dengan cara fermentasi. Kandungan lovastatin
pada jamur tiram cukup banyak dan jamur tiram juga mudah diperoleh maka jamur
tiram ini dapat di manfaatkan untuk penurun kolesterol dalam tubuh. Kolesterol
dapat menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya, maka sebaiknya kita cegah
kadar kolesterol yang tinggi. Berdasarkan hal diatas maka penulis tertarik
untuk membahas masalah ini dengan mengangkat judul “Lovastatin pada jamur tiram
menghambat sintesis kolesterol.”
1.2 Batasan
Masalah
Dalam makalah ini pembahasan hanya dibatasi
pada mekanisme reaksi sintesis kolesterol dan reaksi lovastatin dalam
menghambat kerja enzim HMG KoA reduktase pada sintesis kolesterol.
1.3 Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah pada makalah ini adalah bagaimana mekanisme reaksi lovastatin yang
terkandung pada jamur tiram menghambat
kerja enzim HMG KoA reduktase dalam sintesis kolesterol.
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah
untuk mengetahui fungsi lovastatin dalam mencegah sintesis kolesterol sehingga
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
1.5 Manfaat
Manfaat makalah ini adalah dapat memberikan
informasi kepada pembaca mengenai manfaat lovastatin dalam mencegah sintesis
kolesterol sehingga pembaca mengetahui cara mencegah kadar kolesterol yang
tinggi dalam tubuh. Manfaat yang lainnya adalah sebagai tambahan
pengetahuan bagi pembaca dan penulis.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.
Kolesterol
2.1.1.
Pengertian kolesterol
Kolesterol merupakan salah satu komponen
lemak yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk membran
dalam tubuh. 80 % kolesterol dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20 %
sisanya dari luar tubuh (zat makanan). Hati adalah organ yang memproduksi
kolesterol.
2.1.2.
Struktur kolesterol
Struktur
kolesterol
Kolesterol
mengandung 27 atom karbon.
2.1.3.
Sumber kolesterol
Kolesterol diproduksi di dalam hati sekitar
1gr/hari kemudian akan beredar didalam darah. Menurut Wirahadikusumah(1985:164)
biosintesis kolesterol yang paling giat berlangsung adalah didalam jaringan
hati, kemudian kulit, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar kelamin sedangkan
dalam jaringan lemak, otot, urat nadi, dan otak dewasa, kegiatan sintesis
berada pada tingkat yang rendah. Selain diproduksi sendiri dari tubuh, tubuh
juga mendapatkan kolesterol dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari,
terutama dari kuning telur, kerang-kerangan seperti udang, kepiting, jeroan
(usus, babat, hati, limpa, otak, ginjal, dan jantung) serta makanan yang
berasal dari susu (mentega, keju).
2.1.4.
sintesis kolesterol
Asetil KoA merupakan prazat utama dalam
biosintesis kolesterol. Tahap–tahap pertama proses sintesisnya merupakan
penggiatan senyawa-antara melalui pengikatannya dengan molekul
asetil-koenzim-A. Dilanjutkan dengan tahap reaksi yang menggunakan gugus fosfat
dari ATP sebagai gugus pengaktif molekul antara.
Tahap
reaksi jalur biosintesis kolesterol dibagi menjadi tiga bagian :
1. Pembentukan
asam mevalonat dari asetil KoA,
2. Pembentukan
skualin dari asam mevalonat,
3. Pembentukan
kolesterol dari skualin.
( Stryer,
Lubert.1996:692-695)
2.1.5. Manfaat kolesterol
Kolesterol
berfungsi bagi tubuh manusia. Dalam berbagai proses metabolisme tubuh kolesterol juga mengambil peran penting,
diantaranya:
v Kolesterol
ikut berperan sebagai pembentuk membran sel.
v Dibutuhkan
untuk bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid.
v Membuat asam empedu untuk proses emulsi lemak.
v Dibutuhkan untuk membuat vitamin D dan juga
berperan sebagai bahan untuk membuat hormon - hormon sex dan kortikosteroid.
Page, david
S .(1985 : 208) mengatakan bahwa Kolesterol merupakan steroida penting, bukan
saja karena merupakan komponen membran tetapi juga karena merupakan pelopor
biosintetik umum untuk steroida lain termasuk hormon steroida dan garam empedu.
Kolesterol berlimpah dalam otak dan jaringan saraf lainnya, dengan mencerminkan
pentingnya fungsi membran didalam jaringan-jaringan ini.
2.1.6.
Pengangkutan kolesterol
Kolesterol adalah turunan lemak yang
beredar dalam tubuh, yang memang diperlukan tubuh, tetapi dalam jumlah sedikit.
Karena tidak larut dalam air, agar bisa diangkut kolesterol harus bergabung
dengan molekul lemak dan protein sehingga gabungan ini dinamakan lipoprotein,
yang kepadatannya berbeda-beda sesuai komposisi dan kekompakan kandungannya
yang terdiri dari kolesterol, trigliserida dan protein sehingga dikenal adanya
kolesterol berkepadatan rendah (LDL / low density lipoprotein), dan kolesterol
berkepadatan tinggi (HDL / high density lipoprotein).
LDL dikenal sebagai kolesterol jahat,
karena setelah beredar dalam tubuh mengangkut 60-80 % kolesterol yang diperlukan
tubuh, LDL akan diserap sel-sel tubuh sebagai bahan pembuat hormon dan sel-sel
tubuh. Karena tidak semua LDL digunakan, maka sisanya terbuang dan tetap
mengalir dalam darah, yang karena sifat kepadatan/densitinya rendah, kemudian
menumpuk dan menempel didinding pembuluh darah, dan menjadikan pembuluh darah
tersebut menyempit, sehingga mengurangi volume darah yang mengalir membawa
nutrisi maupun oksigen keseluruh jaringan tubuh.
Ester kolesterol di transpor oleh beberapa
jenis partikel lipoprotein, yang semuanya mmpunyai struktur tertentu.
Kolesterol yang ditranspor terdapat dalam inti nonpolar. Kelarutan partikel ini
dalam air dibuat oleh selapis permukaan lipid amfipatik (kolesterol) dengan
posisi gugus polarnya terletak di luar. Sejumlah protein, yang dinamakan
apolipoprotein, terikat pada permukaan atau terintegrasi dalam partikel.
Terdapat empat kelas utama partikel lipoprotein yaitu :
·
Kilomikron mentranspor lipid (asam lemak
bebas, kolesterol dan B-monogliserida) dari makanan yang di absorpsi dari usus
ke hati dan jaringan perifer. Selama kilomikron beredar, ester kolesterol
dipindahkan ke intinya dari HDL.
·
VLDL (very low density lipoprotein) membawa
ester koesterol hati ke jaringan perifer. VLDL di sekresi oleh hati. Fungsinya
membawa ester kolesterol melalui lipoprotein lipase dan sebagian besar sisanya
diubah menjadi LDL.
·
LDL (low density lipoprotein) merupakan
partikel lipoprotein utama pembawa kolesterol dalam sirkulasi, mengirimkan
kolesterol dari hati ke sel-sel perifer.
·
HDL (high density lipoprotein) membentuk
sekelompok partikel heterogen yang
berperan pada proses yang dinamakan transpor sentripetal kolesterol. Pada
proses ini, HDL mentranspor kolesterol yang berlebihan menjauhi jaringan
perifer.
(Colby,
Diane S.1988 :140)
HDL yang terdiri dari protein dan sedikit
lemak, dikenal sebagai kolesterol baik, karena fungsinya dapat menghancurkan
kelebihan LDL yang beredar, memperbaiki kerusakan yang ditimbulkannya, termasuk
merontokkan LDL yang menempel didinding pembuluh darah.
2.1.7.
Kadar Kolesterol Normal Dalam Tubuh
·
Pria
Kolesterol
total : < 200 (mg/dl)
Trigliserida : < 150 (mg/dl)
HDL –
Kolesterol : > 55 (mg/dl)
LDL –
kolesterol : < 150 (mg/dl)
Protein
total : 6.1 – 8.2 (gr %)
·
Wanita
Kolesterol
total : < 200 (mg/dl)
Trigliserida : < 150 (mg/dl)
HDL –
Kolesterol : > 65 (mg/dl)
LDL –
kolesterol : < 150 (mg/dl)
Protein
total : 6.1 – 8.2 (gr
%)
Sebagai
pedoman aman terhadap resiko penyakit penyempitan pembuluh darah diatas, maka
rasio perbandingan yang baik, antara HDL dan LDL agar tidak kurang dari 1 (HDL)
: 3 (LDL).
2.2.
Hiperkolesterolemia
2.2.1.
Pengertian hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan
dimana jumlah kolesterol dalam tubuh melebihi kadar kolesterol yang seharusnya
terdapat dalam tubuh. Kadar
kolesterol normal adalah kira-kira 1,7
g/liter darah. Jika kadar kolesterol melebihi kadar tersebut kemungkinan akan
mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit.
2.2.2
Bahaya hiperkolesterolemia
Sebenarnya tubuh manusia sudah bisa
menghasilkan kolesterol sendiri, namun karena kita sering mengkonsumsi
makan-makanan yang mengandung lemak sehingga menyebabkan seseorang kadar lemak
dalam tubuhnya sangat berlebih. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh kadar
kolesterol yang tinggi adalah aterosklerosis atau pengerasan dari urat-urat
nadi. penyakit ini disebabkan oleh kadar kolesterol yang berlebihan dalam darah
Jika kadar kolesterol dalam darah melebihi
nilai kadar normal, yaitu diatas 1,7 g/liter darah maka dapat menyebabkan
pengerasan pembuluh nadi (aterosklerosis),
bahkan bisa menyebabkan kematian. Hal itu bisa terjadi karena kolesterol
yang berlebih akan membentuk bekuan dan plak yang akan menyumbat arteri dan
akhirnya memutuskan aliran darah ke jantung. Penyakit yang disebabkan
kolesterol adalah aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), penyakit jantung
koroner, stroke, tekanan darah tinggi. (Page, david S .1985 : 209)
Gambar 1.a.
penimbunan kolesterol dalam pembuluh darah
Gambar 1.b.
pembuluh darah yang robek oleh kolesterol yang mengeras
Wikipedia.com
2.3.
Lovastatin
2.3.1.
Pengertian Lovastatin
Lovastatin
adalah senyawa nonpolar. Berdasarkan strukturnya lovastatin memiliki satu
bentuk cincin lakton yang sewaktu-waktu dapat terhidrolisis jika bereaksi
dengan asam. Selain itu lovastatin juga memiliki bentuk ester dan mempunyai
ikatan yang terkonjugasi.
2.3.2.
Struktur lovastatin
Gambar 2.a.
struktur lovastatin
Wikipedia.com
2.3.3. Sumber
lovastatin
Beberapa
fungi mengandung snyawa lovastatin, diantaranya dari kelas Basidiomycetes dan
Deuteromycetes yang mampu memproduksi lovastatin seperti Aspergillus,
Penicillium, Pleurotus dan Trichoderma. Memperoleh lovastatin dapat dilakukan
dengan cara mengonsumsi jamur tiram secara langsung. Mengonsumsi jamur tiram
dapat dilakukan dengan cara memasak jamur tiram dengan cara tertentu, misalnya
sayur, tumis, oseng, dan sebagainya. Selain mengonsumsi jamur tiram secara
langsung, dapat juga mengonsumsi lovastatin yang telah di sintesis, karena para
ahli telah menemukan cara mensintesis lovastatin dari jamur tiram.
(http:///C:lovastatin/jamurtiram.html)
Pleurotus ostreatus merupakan salah satu jamur
poliketida sintetase yang diharapkan dapat menghasilkan salah satu metabolit
sekunder poliketida, yaitu: Lovastatin. Proses pembentukan metabolit sekunder
tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan cara fermentasi cair. Di dalam
suatu proses fermentasi, umumnya terjadi pembentukan metabolit sekunder yang
lebih dari satu. Sehingga untuk menarik satu produk spesifik diantara
metabolit- Kedua fasa dipisahkan secara mekanis dan metabolit tersebut,
diperlukan pemilihan pelarut yang porsi barn fasa I ditambahkan, lalu sistem
tepat dan teknik ekstraksi yang efektif.
Sebagian
besar lovastatin yang dijual secara komersial di masyarakat umumnya merupakan
lovastatin sintetis. Lovastatin hasil
fermentasi yang berasal dari jamur tiram telah diperdagangkan, misalnya
: Mevacor, Altocor, Altoprev. Obat ini bisa di konsumsi sesuai kadar tertentu
dan sebaiknya dengan petunjuk dokter.
2.3.4.
Manfaat lovastatin
Lovastatin dapat menurunkan biosintesis
kolesterol dengan cara menghambat secara kompetitif enzim HMG-KoA reduktase.
Enzim ini merupakan enzim yang mengkatalisis konversi HMG-KoA menjadi
mevalonat, suatu prekursor sterol, termasuk kolesterol. Efek tersebut dapat
meningkatkan katabolisme fraksional LDL maupun ekstraksi prekursor LDL oleh
hati, sehingga mengurangi simpanan LDL plasma.
2.4. Jamur
tiram
2.4.1.
Kararakteristik Jamur tiram
Jamur tiram
(Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan
termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna
putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram
dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan
Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
Salah satu
sumber ditemukannya lovastatin adalah jamur tiram. Jamur tiram bahasa
Inggrisnya oyster mushroom adalah tanaman saprofitik (saprophytic) yaitu bisa
tumbuh di bahan organik yang mati. Oleh karena itu bisa tumbuh di hampir semua
limbah organik. Jamur tiram bisa tumbuh di kayu glondongan, serbuk kayu
gergaji, jerami, katun bekas, juga bisa tumbuh di limbah industri makanan dan industri pertanian.
Gambar 2.b.
jamur tiram yang hidup pada kayu yang mati.
Gambar 2.c.
jamur tiram yang dibudidayakan
(Wikipedia.com).
2.4.2.Klasifikasi
jamur tiram
Klasifikasi
jamur tiram
Kerajaan:
|
|
Filum :
|
|
Kelas :
|
|
Ordo :
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
Pleurotus ostreatus
|
Tubuh buah
jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus)
dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama
binomial Pleurotus ostreatus. (Wikipedia.com)
2.4.3.
Kandungan gizi jamur tiram
Jamur tiram memiliki banyak kandungan gizi dan
obat. Zat gizi yang terdapat pada jamur tiram adalah Jamur ini memiliki
kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan
protein. Kandungan obat pada jamur tiram adalah lovastatin. Jamur tiram
merupakan sumber lovastatin yang alami, 100 gr jamur tiram (kering)
mengandung 2,8% lovastatin.
Komposisi
dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4
% protein, 56,6 % karbohidrat, 1,7-2,2 %
lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314.0
mg kalsium.
(http://e-rara4mystudy.blogspot.com/2010/10/jamur-tiram-sebagai-pengganti-daging.html)
BAB III
PEMBAHASAN
Jamur tiram
yang biasanya tumbuh pada kayu-kayu yang telah mati ternyata mempunyai banyak manfaat bagi
kesehatan kita. Salah satu manfaat jamur tiram adalah sebagai penurun
kolesterol karena mengandung senyawa lovastatin yang dapat menghambat kerja
enzim pembentuk kolesterol yaitu HMG KoA reduktase. Selain sebagai penurun
kolesterol, jamur tiram yang dikenal dengan bahasa latinnya Pleurotus ostreatus juga memiliki manfaat sebagai pencegah
kanker, mengandung zat gizi yang banyak dan sebagainya. Lovastatin yang
terkandung dalam jamur tiram sangat bermanfaat untuk mencegah terbentuknya
kolesterol.
Gambar 3.a
perbedaan pembuluh nadi yang biasa dengan yang mengandung banyak kolesterol
Molekul
kolesterol dibentuk melalui serangkaian reaksi yang melibatkan sejumlah enzim.
Salah satunya adalah enzim HMG-KoA reduktase yang terlibat pada tahap awal.
Enzim ini memiliki substrat alami yaitu HMG KoA. Substrat ini bersifat
reversibel, yakni dapat berubah menjadi senyawa asalnya kembali jika tidak di
katalis oleh enzim. Dengan demikian, apabila enzim HMG KoA reduktase sedang di
inhibisi oleh suatu molekul obat, tidak terjadi penumpukan substrat HMG KoA
pada liver (hati), yang mungkin beracun bagi
tubuh. Atas dasar tersebut, maka enzim HMG KoA reduktase dipilih sebagai
target inhibisi untuk mencegah pembentukan kolesterol diantara enzim-enzim yang
lain.
Untuk
menginhibisi enzim HMG KoA reduktase maka dibutuhkan suatu molekul obat yang
strkturnya mirip dengan molekul HMG KoA, sehingga dapat menempati pusat aktif
enzim itu. Tetapi molekul itu harus tidak dapat di katalisasi oleh enzim.
Senyawa ini mirip HMG KoA yang aktif yang ditemukan pada jamur tiram. Pada
makalah ini dibahas inhibitor yang dapat menghambat kerja enzim HMG KoA
reduktase yitu lovastatin. Lovastatin adalah obat golongan statin. Lovastatin
dapat menurunkan kadar LDL-kolesterol sebesar 25-40 % dan jumlah yang terserap
pada usus sekitar 30%.kolesterol.
Lovastatin
adalah suatu pro-drug, di dalam tubuh akan terhidrolisis menghasilkan senyawa
yang dapat bekerja dengan cara penghambatan bersaing dengan HMG KoA reduktase,
enzim yang mengkatalis perubahan HMG KoA menjadi mevalonat. Hambatan enzim ini
meningkatkan densitas reseptor LDL dalam sel hati sehingga terjadi penurunan
LDL-kolesterol.
Proses
sintesis Kolesterol dimulai dari asetil KoA. Asetil KoA ini kemudian membentuk
mevalonat yaitu suatu asam yang mengandung 6 atom C. Mevalonat ini kemudian
mengalami dekarboksilasi untuk membentuk zat antara yaitu C5 (isopren).
Zat antara isopren yang telah mengalami aktivasi adalah isopentenil pirofosfat, yang terbentuk
dari dekarboksilasi suatu derivat dari mevalonat. Isopentenil pirofosfat ini
dibentuk dari asetil KoA. Reaksinya dimulai oleh 3-hidroksi-3-metilglutaril KoA
(3-HMG KoA) dari asetil KoA dan asetoasetil KoA.. Selain itu
3-hidroksi-3-metilglutaril KoA dapat juga mengalami reduksi menjadi mevalonat.
3-HMG KoA terdapat di sitosol maupun mitokondria sel hati. Sintesis mevalonat
merupakan langkah yang menentukan pada pembentukan kolesterol. Enzim 3-HMG KoA
reduktase merupakan enzim yang mengkatalis reaksi sintesis kolesterol.
.
Enzim HMG
KoA reduktase ini bersifat bipartit, terdapat didalam sitosol untuk melakukan
reaksi katalis. Jika berada di membran, enzim ini berperan dalam mendeteksi
kadar derivat-derivat mevalonat. Apabila Kadar senyawa-senyawa itu tinggi,
enzim HMG KoA reduktase akan lebih cepat mengalami pemecahan. Jika kerja enzim HMG KoA reduktase ini
dihambat oleh Lovastatin, maka 3-hidroksi-3-metilglutaril KoA dapat dipecah
menjadi asetil KoA dan asetoasetat kembali sehingga mevalonat tidak akan
terbentuk dan kolesterol juga tidak akan terbentuk.
Reaksi
penghambatan sintesis kolesterol oleh Lovastatin
(tersembunyi)
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Kolesterol memiliki banyak manfaat bagi
tubuh, diantaranya berperan sebagai pembentuk membran sel, dibutuhkan untuk
bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid dan membuat asam empedu untuk proses
emulsi lemak. Selain itu kolesterol juga bisa bersifat merugikan jika kadarnya
dalam tubuh diatas kadar normal.
Kolesterol LDL merupakan jenis kolesterol yang
berbahaya sehingga sering disebut juga
sebagai kolesterol jahat. Tingginya kadar LDL menyebabkan pengendapan
kolesterol dalam arteri. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B
(apolipoprotein-B). Kelebihan kolesterol yang terbentuk akan diangkut kembali
oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya
akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan)
empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan
mengambang didalam darah. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A
(apolipoprotein-A).
Jika
pembuluh darah tersumbat oleh timbunan lemak tersebut, maka dampak lebih
jauhnya diantaranya adalah stroke, serangan jantung, dan lainnya yang mengarah
fatal kepada tubuh manusia. Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat
menghambat sintesis kolesterol adalah senyawa lovastatin yang dapat menghambat
kerja enzim HMG KoA reduktase yang merupakan enzim pembantu dalam sintesis
kolesterol. Sehingga jika kerja enzim ini terganggu maka reaksi pembentukan
kolesterol pada mevalonat tidak akan berlangsung. Salah satu sumber lovastatin
adalah jamur tiram yang habitatnya banyak kita temui pada kayu-kayu yang telah
mati.
4.2 Saran
Makalah ini
sekiranya dapat memberikan informasi tentang manfaat lovastatin pada jamur
tiram terhadap kolesterol. Berdasarkan studi literature yang telah dilakukan
dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka disarankan untuk dapat
dilakukan penelitian lebih lanjut berhubungan dengan topik ini.
DAFTAR PUSTAKA
Colby,
Diane S.1988.Ringkasan Biokimia Harper.Jakarta:
EGC
Fessenden
dan Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta :
Erlangga
Page, david
S .1985.Biokimia. Jakarta: Erlangga
Styrer,
Lubert.1996.Biokimia.Jakarta: EG
Hanafi, Muhammad.2004.Jurnal pengembangan
lovastatin sebagai antikolesterol. Diakses 2 Maret 2012.